Gerindra Gagal Lahirkan Poros Baru, Ini Kata Pengamat Politik

Rilis.id – Pilkada Jawa Timur akhirnya melahirkan pertarungan head to head antara pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarnoputra versus Khofifah Indar Parawansa. Andaikan saja Partai Gerindra bersama PKS dan PAN dapat melahirkan poros baru mungkin ceritanya akan lain.

Pengamat politik Zaenal A Budiyono menyayangkan Gerindra yang gagal melahirkan poros baru untuk mengimangi poros Gus Ipul dan Khofifah. “Harusnya bila mereka memiliki ideologi dan pandangan politik yang berbeda, tidak harus ‘asal mendukung’ di detik-detik terakhir,” kata Zainal kepada rilis.id, Minggu (14/1/2018).

Menurut dosen politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini, bila poros baru gagal dan tidak dapat mencalonkan juga sebenarnya tidak jadi soal. Tinggal mereka mengkomunikasikannya ke publik bahwa poros gagal terbentuk karena ideologi yang ditawarkan tidak disambut elite politik lainnya.

“Bila cara komunikasinya baik, tidak mencalonkan tapi konsisten dengan ideologi juga bisa jadi nilai tambah secara politik,” ujar Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center ini.

Andaikan Gerindra, PAN da PKS dapat membuat kutub baru (koalisi permanen), kata Zainal, sebenarnya langkah bagus untuk melembagakan tradisi oposisi politik. Namun karena sistem politik kita tidak mengenal istilah oposisi, hemat Zainal, maka yang terjadi hanya manuver ‘benci tapi rindu”.

“Kadang bertemu tapi di saat yang lain berpisah. Pertimbangannya tidak jelas, hanya kesamaan kepentingan jangka pendek,” ujarnya.

Leave a Reply